Sabtu, 07 Mei 2011

ASKEP SCABIES

LAPORAN PENDAHULUAN
Scabies

1. Definisi
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabei, yang termasuk dalam kelas Arachnida. Tungau ini berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop atau bersifat mikroskopis (http://fkuii.org/tiki-index.php?page=Scabies4).
2. Etiologi
Scabies disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, tungau ini berbentuk bundardan mempunyai empat pasang kaki . Dua pasang kaki dibagian anterior menonjol keluar melewati batas badan dan dua pasang kaki bagian posterior tidak melewati
batas badan. Sarcoptes betina yang berada di lapisan kulit stratum corneumdan lucidum membuat terowongan ke dalam lapisan kulit. Di dalam terowongan inilah Sarcoptes betina bertelur dan dalam waktu singkat telur tersebut menetas menjadi hypopi yakti sarcoptes muda dengan tiga pasang kaki. Akibat terowongan yang digali Sarcoptes betina dan hypopi yang memakan sel-sel di lapisan kulit itu, penderita mengalami rasa gatal, akibatnya penderita menggaruk kulitnya sehingga
terjadi infeksi ektoparasit dan terbentuk kerak berwarna coklat keabuan yang berbau anyir (http://fkuii.org/tiki-index.php?page=Scabies4).
3. Alat dan Bahan
1. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan
 Humidifier
2. Kateter nasal, kanula nasal, atau masker
3. Vaselin/jeli
4. Prosedur pemakaian Oksigen
1. Perawat menjelaskan pada pasien/keluarga maksud pemberian oksigen
2. Perawat menempatkan alat kedekat pasien
3. Mencuci tangan
4. Mengatur posisi pasien
5. Isi tabung diperiksa dan di coba
6. Perawat memasang pipa oksigen pada tabung
7. Pipa oksigen dihubungkan dengan kateter hidung
8. Perawat mengatur volume oksigen sesuai instruksi dokter dengan membuka flowmeter
9. Perawat memasang kateter hidung pada hidung pasien
10. Perawat mengawasi dan menanyakan pada pasien apakah sesaknya berkurang
11. Perawat merapikan pasien dan membereskan alat
12. Perawat melakukan prosedur pemeliharaan alat.
(RSUD Ratu Zalecha. 2007, Prosedur Pemakaian Oksigen)
5. Prosedur Kerja
Kateter nasal
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasanya 1-6 liter/menit. Kemudian, observasi humidifier dengan melihat air bergelumbung.
4. Atur posisi dengan semi-fowler.
5. Ukur kateter nasal dimulai dari lubang telinga sampai ke hidung dan berikan tanda.
6. Buka saluran udara dari tabung oksigen.
7. Berikan minyak pelumas (vaselin/jeli).
8. Masukan kedalam hidung sampai batas yang ditentukan.
9. Lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum dengan menekan lidah pasien menggunakan spatel (akan terlihat posisinya dibelakang uvula).
10. Fiksasi pada daerah hidung.
11. Periksa keteter nasal setiap 6-8 jam.
12. Kaji cuping, septum, dan mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen setiap 6-8 jam.
13. Cata kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon klien.
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Kanula nasal
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasanya 1-6 liter/menit. Kemudian observasi humidifier pada tabung dengan adanya gelembung air.
4. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien.
5. Periksa kanula tiap 6-8 jam.
6. Kaji cuping, septum, dan mukosa hidung serta kecepatan aliran kecepatan aliran oksigen tiap 6-8 jam.
7. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian, dan respon klien.
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Masker Oksigen
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi dengan semi-Fowler.
4. Atur aliran sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan (umumnya 6-10 liter/menit). Kemudian observasi humidifier pada tabung air yang menunjukan adanya gelembung.
5. Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung pasien dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien.
6. Periksa kecepatan aliran tiap 6-8 jam, catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian, dan respon klien.
7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.(A.Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul uliyah H.2005).

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites