Minggu, 17 April 2011

Hubungan Informasi Tentang Tindakan Keperawatan Dengan Pola Tidur Pasien Dewasa Di Ruang Rawat Inap Kelas III

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat fisiologis,
atau kebutuhan paling dasar atau paling bawah dari piramida kebutuhan dasar.
Kesempatan untuk istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan
makan,  aktivitas  maupun  kebutuhan  dasar  lainnya.  Setiap  individu
membutuhkan istirahat dan tidur untuk memulihkan kembali kesehatannya
(Kozier, 2004).

Keteraturan dan lamanya tidur dari masing-masing orang seperti juga halnya dengan masa sakit, maka tidur merupakan persoalan yang bersifat pribadi. Ada orang yang memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan yang lain. Ada orang yang mudah tidur dan yang sulit tidur, ada tidur yang tidak tenang  dengan  tidur  yang  dengan  tenang.  Kebiasaan-kebiasaan  agaknya memegang peranan dalam pola-pola tidur dan tidur akan lebih mudah jika kebiasaan-kebiasaan itu itu tetap diikuti (Dian, 2006).
Banyak sekali yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur
seseorang, antara lain kepulasan atau mutu tidur dan lama waktu tidur
seseorang. Pasien yang dirawat di rumah sakit mempunyai kecenderungan
terganggu  tidurnya  yang  mungkin  disebabkan  oleh  aktifitas  yang
menimbulkan  kegaduhan,  lampu  yang  menyala  terang,  terganggu  oleh
dengkuran pasien lain ataupun yang terpaksa dibangunkan karena adanya


prosedur tindakan tertentu (Kozier, 2004). Kualitas maupun kuantitas tidur
seseorang berbeda-beda, salah satu pengaruhnya adalah lingkungan saat tidur.
Pengaruh tersebut menyebabkan gangguan pola tidur seperti gejala primer
kurang tidur atau sulit tidur pada tiap malamnya. Keadaan ini banyak terjadi
pada usia lanjut atau lansia, dan tidak kemungkinan untuk orang dewasa.
Keadaan sakit sering memerlukan waktu tidur lebih banyak dari orang
normal karena kondisi saat sakit memerlukan pemulihan sistem tubuh untuk
mengembalikan kondisi seperti semula saat sebelum sakit. Namun demikian,
keadaan sakit dapat menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur oleh
karena  banyak  faktor  diantanya  adalah  rasa  sakit  yang  dideritanya,
pengunjung pasien lain secara berkelompok, lingkungan yang kurang nyaman
dan sebagainya (Kozier, 2004).
Tugas perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien yang mengalami gangguan dalam pemenuhan
kebutuhan tidurnya. Usaha pasien dalam memenuhi kebutuhan pola tidur
pasien kurang menjadi fokus perhatian perawat, selama ini perhatian perawat
masih terfokus pada respon fisik yang muncul akibat penyakit yang diderita
pasien. Terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur pasien merupakan suatu yang
bersifat subyektif, sulit dinilai dari penampilan dan tanda-tanda fisik, sehingga
pendekatan yang baik perlu dilakukan untuk mengetahui persepsi, sikap dan
harapan pasien tentang kebutuhan tidurnya.
Setiap pasien yang dirawat di rumah sakit memiliki pengalaman
pribadi yang unik serta memiliki persepsi, sikap dan harapan berbeda-beda .


tentang kebutuhan tidur. Pasien sebagai individu, memiliki keunikan dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan tidurnya.
Laporan awal dari Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang pada tanggal 1 Januari sampai 31 Maret tahun 2008, diperoleh data
pasien dewasa di ruang rawat inap kelas III sebesar 75. Penelitian lain yang
dilakukan di RSUD Banjarbaru didapatkan 78 % pasien mengalami
gangguan pola tidur baik karena penyakitnya atau tempat yang dihuninya (Arifianto, 2006).


B. Rumusan Masalah
Apakah ada “Hubungan Informasi Tentang Tindakan Keperawatan Dengan Pola Tidur Pasien Dewasa Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Banjarbaru?”.


C. Tujuan Penellitian
1.  Tujuan Umum
Mengetahui hubungan informasi tentang tindakan keperawatan dengan pola tidur pasien dewasa di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Banjarbaru.


2.  Tujuan Khusus
a.  Mendeskripsikan pola tidur pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III
RSUD Banjarbaru.



4

b.  Mendeskripsikan bentuk informasi tentang tindakan keperawatan pada
pasien di ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Banjarbaru.
c.  Menganalisis  hubungan  informasi  tentang  tindakan  keperawatan
dengan pola tidur pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Banjarbaru.


D. Manfaat Penelitian
1.  Bagi Institusi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
bahan pertimbangan bagi pihak manajemen Rumah Sakit dalam upaya
peningkatan  pelayanan  keperawatan  terutama  dalam  hal  pemenuhan
kebutuhan tidur pasien di ruang rawat inap khususnya pada kelas III.
2.  Bagi Profesi Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan bagi profesi keperawatan dalam memberikan pelayanan keperawatan secara holistik dalam memenuhi pola tidur pasien.
3.  Bagi Pasien
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pasien, yaitu mengetahui tentang pola tidur yang baik.


E. Bidang Ilmu
Penelitian  ini  termasuk  dalam  bidang  ilmu  keperawatan  yang difokuskan dalam bidang ilmu keperawatan dasar.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites