Rabu, 20 April 2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TRANFUSI DARAH.

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TRANFUSI DARAH.


I. PENGERTIAN.

Tranfusi darah adalah pemindahan darah atau komponen darah dari donor darah ke dalam peredaran darah penerima.

Tujuannya adalah sebagai pengobatan untuk kesembuhan penderita.

II. INDIKASI.
1. Darah lengkap (whole blood)
Tranfusi darah lengkap diberikan untuk memperbaiki :
a. Kemampuan transfortasi zat asam oleh sel darah merah.
b. Jumlah darah yang beredar (misalnya ; perdarahan hebat, luka bakar).

2. Sel darah merah (pack red sel.)
Kalau tujuan tranfusi darah hanya untuk menambah jumlah sel darah merah atau memperbaiki kemampuan transfortasi O2, pemberian sel darah merah lebih baik karena :
a. Sebagian besar plasma tidak diberikan sehingga beban sirkulasi penderita berkurang.
b. Pada penderita dengan gangguan ginjal dimana diperlukan pembatasan pemberian protein.
c. Mengurangi reaksi alergi terhadap protein plasma.
d. Mengurangi reaksi kemungkinan pembentukan badan-badan penangkis (anti leokosit, anti trombosit).

3. Trombosit.
Pemberian trombosit sering diperlukan pada kasus perdarahan yang disebabkan oleh kekurangan trombosit. Kekurangan trombosit tersebut dapat berupa primer atau sekunder akibat dari perdarahan itu sendiri.

4. Plasma darah.
Manfaat darah dan komponennya ialah untuk :
a. Menambah volume dari sirkulasi darah (hipovolemia, luka bakar).
b. Mengganti atau menambah protein darah yang kurang (nefrotik sindrom, sirosis hepatis).
c. Mengganti dan memperbaiki faktor-faktor tertentu dari plasma, misalnya ; glabulin anti haemophylic faktor).

III. KOMPLIKASI TRANFUSI DARAH.
1. Reaksi hemolitik.
a. Karena golongan darah yang tidak cocok (iricompatible).
b. Bukan karena golongan darah yang tidak cocok.

2. Reaksi non hemolitik.
Alergi. Keracunan citras.
Pyrogen Keracunan kalium.
Kontaminasi bakteri. Gangguan pembekuan.
Overloading. Emboli
Gangguan irama jantung.

3. Penularan penyakit.
Hepatitis.
Malaria.
Syphilis.
HIV

ASUHAN KEPERAWATAN BLOOD TRANFUTION

DATA DASAR PENGKAJIAN.

1. Aktivitas
Gejala : kelelahan, malaise, kelemahan, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas biasanya.
Tanda : Kelelahan otot. Peningkatan kebutuhan tidur, samnolen.

2. Sirkulasi.
Gejala : Palpitasi.
Tanda : Takhikardia, murmur jantung.
Kulit, membran mukosa pucat.
Defisit syaraf kranial dan atau tanda perdarahan serebral.

3. Eliminasi.
Gejala : Diare ; nyeri tekan perianal, nyeri.
Darah merah terang pada tissue, faeces hitam.
Darah pada urien, penurunan haluaran urien.

4. Integritas Ego.
Gejala : Perasaan tidak berdaya / tak ada harapan.
Tanda : Depresi, menarik diri, ancietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan alam perasaan, kacau.

5. Makanan / cairan.
Gejala : Kehilangan nafsu makan, anorexia, muntah.
Perubahan rasa / penyimpangan rasa.
Tanda : Distensi abdominal, penurunan bunyi usus.

6. Neorosensori.
Gejala : Kurang / penurunan kordinasi.
Perubahan alam perasaan, kacau, disorientasi kurang konsentrasi.
Pusing, kesemutan, parastesia.
Tanda : otot mudah terangsang, aktivitas kejang.

7. Nyeri / kenyamanan.
Gejala : Nyeri abdomen, sakit kepala, nyeri tulang / sendi ; nyeri tekan strenal, kram otot.
Tanda : Perilaku berhati-hati / distraksi ; gelisah, fokus pada diri sendiri.

8. Pernafasan.
Gejala : Nafas pendek dengan kerja minimal.
Tanda : Dispnea, takipnea, & batuk.

9. Keamanan.
Gejala : Riwayat infeksi saat ini / terdahulu.
Gangguan penglihatan / kerusakan.
Tanda : Demam, infeksi.
Kemerahan, purpura, perdarahan retina, perdarahan gusi atau epistaksis.

10 Seksualitas.
Gejala : Perubahan libido.
Perubahan aliran menstruasi, menorhaghia.
Impoten.

PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Mencegah infeksi.
2. Mengurangi nyeri.
3. Memberikan dukungan psikologis.
4. Proses pemberian transfusi dapat dipahami.

DIAGNOSA KEPERAWATAN.
1. Resiko tinggi terhadap infeksi.
2. Nyeri (akut).
3. Cemas.
4. Resiko efek samping.
5. Gangguan aktivitas.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites